|
Belajar Bahasa Bali |
Bahasa Bali adalah bahasa yang kaya dan indah dengan struktur yang berbeda dibandingkan bahasa Indonesia. Bagi wisatawan asing yang tertarik mempelajari bahasa Bali, Berikut adalah beberapa contoh percakapan tambahan dalam bahasa Bali yang bisa dipelajari oleh wisatawan asing:
Baca Juga Artikel Belajar Bahasa Bali:
- Belajar Bahasa Bali | Panduan 10, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing
- Belajar Bahasa Bali | Panduan 9, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing
- Belajar Bahasa Bali | Panduan 8, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing
- Belajar Bahasa Bali | Panduan 7, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing
- Belajar Bahasa Bali | Panduan 6, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing
- Belajar Bahasa Bali | Panduan 5, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing
- Belajar Bahasa Bali | Panduan 4, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing
- Belajar Bahasa Bali | Panduan 3, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing
- Belajar Bahasa Bali | Panduan 2, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing
- Belajar Bahasa Bali | Panduan 1, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing
1. Percakapan di Pantai
Bali dikenal dengan pantai-pantainya yang indah. Berikut contoh percakapan yang bisa terjadi di pantai.
Wisatawan: "Pantai ini sangat indah!"
(This beach is beautiful!)
Bahasa Bali: "Pantai niki becik pisan!"
Penduduk Lokal: "Iya, ini adalah Pantai Kuta, salah satu yang terkenal."
(Yes, this is Kuta Beach, one of the most famous.)
Bahasa Bali: "Nggih, niki Pantai Kuta, sane paling tenar."
Wisatawan: "Apa saya bisa menyewa payung di sini?"
(Can I rent an umbrella here?)
Bahasa Bali: "Becik suba nyewa payung ring ditu?"
Penduduk Lokal: "Bisa, keto-ne 30 ribu per payung."
(Yes, it’s 30 thousand per umbrella.)
Wisatawan: "Baik, saya akan menyewa satu."
(Alright, I’ll rent one.)
Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar nyewa setunggal."
2. Percakapan di Apotek
Wisatawan mungkin membutuhkan obat selama perjalanan mereka di Bali. Berikut percakapan yang bisa terjadi di apotek.
Wisatawan: "Maaf, apakah ada obat untuk sakit kepala?"
(Excuse me, do you have medicine for headaches?)
Bahasa Bali: "Ampura, becik suba tamba sane mangda nyenengang sirah?"
Apoteker: "Ya, ini obat sakit kepala."
(Yes, here is the headache medicine.)
Bahasa Bali: "Nggih, niki tamba untuk sirah."
Wisatawan: "Berapa harganya?"
(How much does it cost?)
Bahasa Bali: "Nyen pipis-ne?"
Apoteker: "Keto-ne 25 ribu rupiah."
(It’s 25 thousand rupiah.)
Wisatawan: "Terima kasih."
(Thank you.)
Bahasa Bali: "Matur suksma."
3. Percakapan di Pasar Tradisional
Pasar tradisional di Bali sering menjadi tujuan wisata. Wisatawan bisa berbelanja buah-buahan, sayuran, atau kerajinan tangan.
Wisatawan: "Bolehkah saya melihat buah ini?"
(May I see this fruit?)
Bahasa Bali: "Becik suba ningeh buah niki?"
Penjual: "Silakan, buah niki saking kebun lokal."
(Sure, this fruit is from a local garden.)
Wisatawan: "Berapa harganya untuk satu kilogram?"
(How much is it for one kilogram?)
Bahasa Bali: "Nyen pipis-ne setunggal kilo?"
Penjual: "Keto-ne 20 ribu per kilogram."
(It’s 20 thousand per kilogram.)
Wisatawan: "Baik, saya beli satu kilogram."
(Alright, I’ll buy one kilogram.)
Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar beli setunggal kilo."
4. Percakapan di Tempat Penyewaan Mobil
Jika wisatawan ingin menyewa mobil untuk berkeliling Bali, berikut percakapan yang bisa mereka lakukan.
Wisatawan: "Apakah ada mobil yang tersedia untuk disewa hari ini?"
(Is there a car available to rent today?)
Bahasa Bali: "Becik suba mobil sane wantah untuk disewa dini?"
Pemilik Rental: "Ada, kami punya beberapa mobil yang tersedia."
(Yes, we have a few cars available.)
Bahasa Bali: "Nggih, wenten mobil sane wantah."
Wisatawan: "Berapa biaya sewanya per hari?"
(How much is the rental per day?)
Bahasa Bali: "Nyen pipis-ne per dinten?"
Pemilik Rental: "Keto-ne 200 ribu per hari, dengan sopir."
(It’s 200 thousand per day, with a driver.)
Wisatawan: "Baik, saya akan menyewa untuk tiga hari."
(Alright, I’ll rent it for three days.)
Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar nyewa tiga dinten."
5. Percakapan Saat Mendaki Gunung
Bali juga terkenal dengan gunung-gunungnya seperti Gunung Batur dan Gunung Agung. Berikut adalah percakapan saat mendaki gunung.
Wisatawan: "Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke puncak?"
(How long does it take to reach the summit?)
Bahasa Bali: "Berapa luung masa-ne nyantos ke pucuk?"
Pemandu: "Sekitar dua sampai tiga jam, tergantung kecepatan Anda."
(About two to three hours, depending on your pace.)
Bahasa Bali: "Keto-ne dua sampai tiga jam, gumantung kecepatane ragan."
Wisatawan: "Apa jalurnya sulit?"
(Is the trail difficult?)
Bahasa Bali: "Jalan-ne abot?"
Pemandu: "Tidak terlalu, tapi ada beberapa bagian yang curam."
(Not too much, but there are some steep parts.)
Bahasa Bali: "Durung abot pisan, tapi wenten bagian sane curam."
Wisatawan: "Terima kasih atas informasinya."
(Thank you for the information.)
Bahasa Bali: "Matur suksma ring informasine."
6. Percakapan Memesan Tiket di Loket
Wisatawan yang ingin mengunjungi atraksi atau tempat wisata dapat menggunakan bahasa Bali saat memesan tiket.
Wisatawan: "Saya ingin membeli dua tiket."
(I would like to buy two tickets.)
Bahasa Bali: "Tiang lakar beli dua tiket."
Penjaga Loket: "Tiket-ne keto-ne 50 ribu per orang."
(The ticket is 50 thousand per person.)
Wisatawan: "Baik, ini uangnya."
(Alright, here is the money.)
Bahasa Bali: "Becik, niki pipis-ne."
Penjaga Loket: "Terima kasih, tiket-ne."
(Thank you, here are the tickets.)
Bahasa Bali: "Matur suksma, tiket-ne."
Dengan semakin banyak variasi percakapan dalam bahasa Bali, wisatawan dapat lebih mendalami kehidupan sehari-hari di Bali serta menunjukkan rasa hormat terhadap budaya lokal. Mempelajari bahasa dan budaya setempat bisa menjadi pengalaman yang memperkaya perjalanan wisata di pulau dewata ini.
Referensi:
dictionary.basabali.org
repositori.kemdikbud.go.id
Posting Komentar untuk "Belajar Bahasa Bali | Panduan 7, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing"